Beragam Berita Terkini

Selasa, 14 Maret 2017

Fakta Menarik Seputar Menara Saidah yang Konon Angker !!

Fakta Menarik Seputar Menara Saidah yang Konon Angker


Menara Saidah yang berada di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Kini kosong tanpa penghuni. Gedung dengan berlantai 28 lantai ini mulai ditinggalkan sejak 2007 lalu.
Gedung ini cukup megah dengan patung-patung bernuansa Romawi, Jumlah tiang besar yang berdiri kokoh tepat di depan gedung berjumlah 12. Sedangkan di bagian depan gedung ada 2 patung besar menyerupai Julius Cesar dan 2 patung Singa. Untuk di dalam ruangan, 1 patung besar manusia berdiri di tengah lobi dengan 2 patung kecil berdiri di sampingnya.

Sedangkan di bagian belakang halaman gedung terdapat halaman parkir. Kondisi basement 1 dan 2 halaman parkir kondisinya gelap dan kotor. Tanaman liar menjalar mulai menutupi loket pembayaran tiket parkir. Kemudian tangga darurat kondisinya sudah mulai rapuh dan berkarat.
Ingin tahu lebih lanjut tentang fakta menarik menara yang kabarnya berhantu ini? Mari kita simak penelusurannya :
1. Sejarah berdirinya Menara Saidah
Menara Saidah punya sejarah yang  panjang. Gedung ini awalnya dibangun selama 3 tahun (1995-1998) oleh kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Hutama Karya (Persero) dengan jumlah lantai 18.
Pemilik pertama gedung ini adalah PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Sudibyo. Beberapa tenant sudah mengisi gedung ini saat mulai operasional salah satunya adalah Kementerian Pembangunan Wilayah Timur Indonesia atau yang sekarang menjadi Kementerian Pembangunan Daerah Terpencil (PDT).
Kemudian dilakukan lelang tahun 1995 dan dimenangkan oleh Keluarga Saidah dengan pemilik diserahkan kepada Fajri Setiawan, anak kelima Nyonya Saidah. Saat dimenangkan oleh Keluarga Saidah, gedung ini mengalami renovasi besar-besaran salah satunya penambahan jumlah lantai.
Namun saat ini, pemilik gedung beralih ke anak bungsu Nyonya Saidah atau suami dari artis Inneke Koesherawati. Fajri Setiawan si pemilik lama, kata dia, meninggal belum lama ini.
2. Biaya pembangunan Rp 50 miliar
Nilai proyek untuk membangun menara bergaya Romawi ini diperkirakan mencapai Rp 50 miliar pada waktu itu.
Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Ary Widiantoro mengatakan tak tahu persis angka pasti nilai proyek Menara Saidah saat digarap oleh HK. Ia beralasan menara tersebut telah dibangun belasan tahun yang lalu. Namun Ary memperikirakan untuk membangun Menara Saidah mencapai kurang lebih Rp 50 miliar.
“Kalau tidak  salah itu Rp 50 miliar, kalau tidak salah ya, saya nggak jelas detailnya karena itu sekitar 15 tahun yang lalu,” Ucap Ary.
3. Konon kabarnya angker dan berhantu
Selain masalah dugaan konstruksi yang menjadi alsan, Keberadaan gedung diramaikan dengan kisah-kisah mistis yang menjadi buah bibir di masyarakat sekitar, Aalah satunya kehadiran hantu wanita berbaju merah.
Mantan Petugas Keamanan Menara Saidah, Rahmat mengakui bahwa fenomena hantu wanita berbaju merah sering terlihat berkeliling sekitar gedung.
“Hantu perempuan pakai baju merah itu selalu keliling gedung kalau malam hari, kadang juga banyak warga yang melihat berada di atas lantai 3,” Penjelasan Rahmat.
Hal serupa juga diakui Opik, seorang warga sekitar Mendara Saidah. Opik berkisah, usai bermain bola di bagian belakang gedung, Ia melihat sosok perempuan berbaju merah berdiri di lantai 3 gedung.
“Kejadian jelang adzan maghrib. Jelas terlihat itu perempuan pakai baju merah berdiri di lantai itu (lantai 3),” katanya sambil menunjuk ke arah lantai 3 gedung Menara Saidah.
Terlepas dari fenomena mistis tersebut, menurut Rahmat faktanya saat ini sudah tak ada lagi penyewa gedung (tenant) yang berkantor di Menara Saida. Ia tak bisa memastikan apakah fenomena itu terkait dengan bubarnya para tenant.
4. Konstruksi menara miring?
Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta membantah soal anggapan gedung Perkantoran Menara Saidah di Jl MT Haryono, Jakarta miring. Pemda memastikan tak ada masalah konstruksi pada bangunan Menara Saidah.
Kepala Dinas Penertiban dan Pengawasan Bangunan (P2B) DKI Jakarta Putu Ngurah Indiana mengatakan tidak ada laporan cacatnya konstruksi untuk gedung 28 lantai tersebut.
“Soal Menara Saidah saya belum dapat data adanya kegagalan konstruksi. Suku Dinas Jakarta Selatan pernah melakukan kajian dan tidak menemukan kegagalan konstruksi,” kata Putu saat dihubungi pekan lalu.
Putu juga telah mengirimkan surat resmi kepada pemilik gedung untuk melakukan audit konstruksi. Namun belum ada jawaban dari pihak pemilik gedung.
5. Manajemen buruk, Tenant pada lari
Padahal pada masa kejayaannya, gedung 28 lantai tersebut sangat ramai, sebanyak 34 tenant menyewa ruang kantor di gedung yang berdekatan dengan Stasiun Kereta Cawang tersebut.
Kisruh yang terjadi dalam manajemen pengelolaan gedung Menara Saidah berlarut sehingga para tenant tak nyaman karena tak terawatnya fasilitas gedung. Menara Saidah dikelola oleh beberapa perusahaan berbeda namun masih di dalam satu wadah bisnis Merial Group diantaranya PT Merial Esa, PT Merial Medika, dan Dewa.com. Banyaknya pihak yang ikut mengelola gedung Membuat harga sewa menjadi tinggi.
Puncaknya terjadi di tahun 2009, banyak tenant mulai meninggalkan gedung. Tenant terakhir yang tercatat meninggalkan gedung adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Bank BNI menempati gerai di bagian bawah atau berdekatan dengan lobi kantor. Pihak pemilik akhirnya memutuskan hubungan kerja para karyawan yang jumlahnya hampir 200 orang tanpa pesangon.
Jadi ternyata kesimpulannya para tenant lari bukan gara-gara gedungnya angker atau berhantu, tetapi lebih kepada manajemen yang buruk.
6. Pernah ditawar hanya Rp 16 miliar
Menara Saidah masih kerap didatangi oleh para calon pembeli, meski sudah tidak berfungsi sebagai gedung perkantoran sejak 2009. Para calon pembeli biasanya datang untuk menanyakan harga gedung, kondisi gedung, dan pemilik gedung.
Posisi gedung Menara Saidah sangat strategis namun rumornya bermasalah dengan konstruksi. Menara Saidah pernah ditawar hanya seharga Rp 16 miliar oleh calon investor yang berminat, namun ditolak sang pemilik.
Hingga kini Menara Saidah masih dalam pengawasan Polsek Cawang, Jakarta Timur. Setiap pagi, polisi rutin melakukan kontrol.
Demikianlah cerita mengenai Pohon yang di huni makhluk Ghaib, Semoga apa yang kami informasikan pada artikel edisi Misteri ini dapat menambah wawasan untuk anda semua, Tetap Kunjungi Planet Mimpi untuk mendapatkan informasi seputar artikel Misteri lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Paling Banyak Dicari

Mati Suri

 Kisah Tentang Mati Suri   Sahabat, membahas soal mati suri. bagi sebagian besar orang, mati suri masih menjadi misteri yang menyim...

Cari Blog Ini